Seringkali kita menginginkan mereka menyimpan dalam memorinya tentang kebaikan yang kita berikan. Tidaklah salah, namun sudahkah kita berderma dengan tulus ? Ataukah hanya sekedar berbuat baik karena ingin dianggap baik atau karena ingin mendapatkan balasan yang lebih seperti yang dijanjikan Tuhan kita ? Alasan pertama, sungguh tidaklah patut kita mengiginkan title 'baik' dari manusia, itu sama saja mengharapkan pujian dari orang lain, dan bisa berdampak riya'. Alasan kedua, sah-sah saja kita mengharapkan balasan yang lebih baik dari Allaah, namun, bagi saya ketulusan hakiki adalah ketika kita berbuat baik bukan karena akan ada balasan lebih baik yang menanti di depan kita tetapi karena berbuat baik adalah perintah dari Allaah dan kebutuhan hidup setiap manusia. Coba bayangkan, jika di dunia kita tidak bisa berbuat baik pada orang lain walau hanya dengan memberikan senyuman tulus atau munimal berbuat baik pada diri sendiri dengan bersyukur. Can we are survive ? Mungkin kita akan dikucilkan, depresi, dan mati sia-sia. So, berbuat baik itu adalah kebutuhan hidup kita.
Seringkali, kebaikan yang diingat adalah jika bisa menyentuh hati mereka. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita begitu mudah melupakan kebaikan yang diberikan itu. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita bisa menyadarkan dan memperbaiki kesalahan mereka. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita melupakan kepentingan diri sendiri demi mereka.
Berbicara tentang ketulusan, sebenarnya hanya Allaah sajalah yang tahu hakikat dari ketulusan itu sendiri. Manusia hanya menerka-nerka. Namun, tidaklah salah jika kita terus belajar, belajar, dan belajar tentang apa itu ketulusan. Apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai ketulusan. Akan ada banyak lapis-lapis keberkahan dari apa yang kita pelajari. Berbuat baik, tulus, dan menyentuh hati.
Seringkali, kebaikan yang diingat adalah jika bisa menyentuh hati mereka. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita begitu mudah melupakan kebaikan yang diberikan itu. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita bisa menyadarkan dan memperbaiki kesalahan mereka. Seringkali, kebaikan yang menyentuh hati adalah ketika kita melupakan kepentingan diri sendiri demi mereka.
Berbicara tentang ketulusan, sebenarnya hanya Allaah sajalah yang tahu hakikat dari ketulusan itu sendiri. Manusia hanya menerka-nerka. Namun, tidaklah salah jika kita terus belajar, belajar, dan belajar tentang apa itu ketulusan. Apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai ketulusan. Akan ada banyak lapis-lapis keberkahan dari apa yang kita pelajari. Berbuat baik, tulus, dan menyentuh hati.
AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856