Langsung ke konten utama

Jangan Bergantung pada Manusia !

Berharap pada manusia memang melelahkan. Ketika orang lain tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan maka akan timbul kekecewaan dan penyakit hati lainnya. Padahal ketika kita gantungkan semuanya hanya kepada Allaah, tidak akan ada kata kecewa. Insya Allah hati kita akan ikhlas menerima apa-apa yang Allaah takdirkan untuk kita. “Hijrah” adalah salah satu kata yang berarti bagi orang-orang yang ingin menjadi lebih baik. Hijrah dari yang tidak berhijab menjadi berhijab, dari yang masih berpakaian ketat menjadi berpakaian yang agak longgar, dari yang masih pakai celana menjadi yang selalu berpakaian jubah, dari yang tidak memakai kaos kaki menjadi yang selalu pakai kaos kaki. Hijrah dari yang tadinya belum tergerak untuk berpakaian syar’i menjadi wanita yang anggun dengan pakaian syar’inya.

Hijrah tidak lepas dari lingkungan yang mendukung dan orang-orang di sekitar kita yang selalu mengingatkan. Banyak dari kisah hijrah mereka karena ada peran seseorang yang mengispirasi. Awalnya tertarik dengan melihat si dia dengan balutan pakaian syar’inya, ketaatan ibadahnya, baik hati pula. Siapa yang tidak ingin seperti dia. Kemudian akhirnya bertanya-tanya tentang kisah hijrah si dia, sejak kapan, kenapa, bagaimana, sampai bertanya  tentang pakaian syar’inya, beli dimana, harganya berapa. Alhamdulillah, kita pun akhirnya berhijrah seperti si dia.

Namun, ada satu hal yang terkadang kita kebablasan dalam berguru padanya. Kita berharap penuh untuk dibimbingnya menjadi lebih baik. Padahal dia pun sama yang setiap harinya masih berproses untuk berhijrah menjadi lebih baik lagi. Ketika kita melihat kesalahan pada si dia. Ibadahnya mulai melemah, tidak peduli seperti biasanya, bahkan kadang bikin sebel. Karena melihat si dia seperti itu, munculah persepsi negatif terhadap orang-orang yang berpakaian syar’i.  Beranggapan bahwa orang yang berpakaian syar’i belum tentu hatinya baik. It’s true.

Tapi ketika kita jadi ikut-ikutan malas dan berhenti belajar agama, itu yang salah. Kita terlalu bergantung pada si dia yang sama-sama manusia yang tidak luput dari salah dan dosa. Iman kita pasti adakalanya naik juga adakalanya turun. Seperti yang dikatakan Ustadz Syafiq Reza Basalamah, “tidak ada satu hati dari hati manusia kecuali hati itu memilki awan yang dapat menutupinya. Seperti rembulan yang cahayanya sangat terang, namun menjadi redup karena tertutupi oleh awan. Ketika awan itu telah hilang, kembali rembulan itu akan terang benderang. Seperti itulah lentera yang kita bawa dalam perjalanan panjang ini.”


Ya, perjalanan kita menuju akhirat akan selalu mengalami dimana ada saatnya kita sangat rajin dan semangat dalam beribadah dan menuntut ilmu namun adakalanya juga kita sangat malas untuk beribadah dan menuntut ilmu. Maka, berdo’alah untuk selalu dikuatkan iman kita. Hanya Allaah tempat kita bergantung. Kita tidak bisa mengharapkan teman untuk selalu mengingatkan. Karena dia yang dianggap kuat pun harus terus dikuatkan. La hawla wala quwwata illaa billaah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Nelayan Melaut pada Malam Hari ?

Ketika malam hari angin bertiup dari darat ke laut (angin darat). Sedangkan pada siang hari  angin bertiup dari laut ke darat (angin laut). Mengapa angin bertiup seperti itu ? Angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara antara dua daerah. Tekanan berbeda-beda karena adanya suhu. Suhu tinggi (panas) maka tekanannya rendah, karena ketika panas, udaranya memuai (renggang). Sedangkan suhu rendah (dingin) maka tekanannya tinggi, karena ketika dingin, udaranya menyusut (rapat). Jadi suhu berbanding terbalik dengan tekanan. Pada siang hari terjadi angin laut, artinya suhu di laut rendah (dingin=rapat), suhu di darat tinggi (panas=renggang). Jadi pada siang hari angin tertiup dari laut ke darat atau dari suhu yang rapat ke suhu yang renggang atau dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Mengapa di siang hari, suhu di laut dingin dan suhu di darat panas ? Karena suatu zat memiliki kalor (energi panas). Daratan merupakan zat yang memiliki kalor yang kecil. Kalor kecil artin

The Miracle of Do'a

ادْعُونِÙŠ Ø£َسْتَجِبْ Ù„َÙƒُÙ…ْ Ø¥ِÙ†َّ الَّØ°ِينَ ÙŠَسْتَÙƒْبِرُونَ عَÙ†ْ عِبَادَتِÙŠ سَÙŠَدْØ®ُÙ„ُونَ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ دَاخِرِينَ “ Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina ” (QS. Ghafir: 60) Secara bahasa, do’a berarti meminta atau memohon dengan sepenuh hati. Sedangkan menurut istilah syar’i, do’a berarti permohonan seorang hamba kepada Allah Ta’ala dengan sepenuh hati. Dan diartikan pula dengan pensucian, pemujaan dan semisalnya.  Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “ Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah karena sebab dirinya sendiri. Boleh jadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah sukai karena melampaui batas. Boleh jadi do’a tersebu

Kedatangannya Diharapkan, Kepergiannya Dirindukan

Bismillah... Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat hingga detik ini. Pernah mendengar bahwa sifat seorang teman adalah cerminan dari sifat kita sendiri. Mungkin yang harus digarisbawahi adalah teman itu adalah teman dekat. Karena, menurut saya pribadi, teman yang hanya sekedar menyapa ketika bertemu. Apalagi hanya mengenal namanya saja. Tak akan mempengaruhi sifat kita. Kembali pada persoalan awal. Apa yang menjadi karakter teman kita bisa jadi akan menjadi karakter diri kita juga. Mengapa saya bilang “bisa jadi”, karena saya bukanlah spikolog yang ahli dalam bidang ini. Ini adalah opini saya yang diperoleh dari bacaan yang saya baca maupun dari pengalaman saya. Ya, saya sendiri pun merasakannya. Saya dekat dengan teman-teman yang memiliki cita-cita tinggi. Mereka memiliki tujuan yang jelas. Salah satu cita-cita yang sering mereka sebut adalah ingin kuliah di luar negeri. Karena saking seringnya saya mendengar semangat mereka dengan cita-ci