Langsung ke konten utama

Mengahadapi Anak Tantrum Dengan Penuh Cinta













Materi Kulwap
"Menghadapi Anak Tantrum dengan Penuh Cinta"
Oleh : Zulaehah Nurhidayati
Dokter, PNS, Penulis, Pendiri RuMAH Parenting, Perempuan Inspiratif NOVA 2012

Salah satu cara dalam mengahadapi anak tantrum adalah dengan menggunakan teknik time out. Apa itu time out? Time out adalah suatu cara untuk mengendalikan marah dan menghentikan  perilaku buruk anak, dengan memberikannya kesempatan untuk menenangkan diri dan berpikir kembali atas perbuatan yang dilakukannya.

Teknik time out dilakukan hanya untuk dua alasan yaitu jika anak mengalami emosi yang berlebihan dan jika anak berperilaku buruk yang sulit dihentikan. Time out tidak untuk anak yang tidak mau sholat, tidak mau makan, tidak mau mandi, dll. Itu beda teknik cara mengatasinya. Tetapi kalau mengamuk saat lagi proses makan, ini boleh. Jadi time out karena anak mengamuknya, bukan karena tidak mau makan.

Teknik time out tidak boleh dilakukan kepada anak yang dibawah umur 2 tahun karena anak belum mengerti dan akan tersiksa serta akan merasa diabaikan. Time out baru dimengerti prosesnya oleh anak sekitar usia 2 tahun ke atas. Puncak tantrum ada di usia 2-4 tahun. Jika di bawah umur tersebut sudah mengalami emosi berlebihan, bisa memakai teknik mengalihkan. Misalnya diajak main, diajak bercanda, melihat yang lucu, dll.

Teknik time out diterapkan pada usia 2-12 tahun. Ada 2 syarat untuk orang tua jika mentime out anak yaitu tidak boleh banyak kata dan tidak boleh emosi. Kalau banyak kata, kita akan emosi. Otak reptil anak bisa kepancing tambah aktif. Saat otak reptil aktif, otak berpikir tidak bekerja. Jadi fokis time out adalah menenangkan otak reptil.

Jika anak tidak mau makan, kemudian tiba-tiba mengamuk atau tantrum, maka fokuslah untuk melakukan time out. Kemudian setelah tenang maka lanjutkan proses makannya. Atau dapat juga lakukan teknik when dan then. Apa itu teknik when dan then? Misal anak sudah tenang, bunda mau mengarahkan makan.
"Aisyah..umi mau berangkat ke warung habis makan siang. Aisyah boleh ikut juga setelah makannya habis." Ini when n then. Setelah selesai makan anak boleh melakukan apa yg ia inginkan. Hindari penggunaan kata "kalau".

Untuk lama time out, jika anak keluar ruangan/ tempat time out, maka hitung dari awal pada anak usia 2-4 tahun selama 4-8 menit. Pada anak usia di atas 4 tahun, maka biarkan sampai tenang. Para bunda yang melakukan teknik time out harus konsisten, karena dengan konsisten, anak jadi ngeuh kalau perbuatannya tidak bisa diterima dan dapat mengendalikan otak reptilnya menjadi lebih tenang. 

Komentar

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Nelayan Melaut pada Malam Hari ?

Ketika malam hari angin bertiup dari darat ke laut (angin darat). Sedangkan pada siang hari  angin bertiup dari laut ke darat (angin laut). Mengapa angin bertiup seperti itu ? Angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara antara dua daerah. Tekanan berbeda-beda karena adanya suhu. Suhu tinggi (panas) maka tekanannya rendah, karena ketika panas, udaranya memuai (renggang). Sedangkan suhu rendah (dingin) maka tekanannya tinggi, karena ketika dingin, udaranya menyusut (rapat). Jadi suhu berbanding terbalik dengan tekanan. Pada siang hari terjadi angin laut, artinya suhu di laut rendah (dingin=rapat), suhu di darat tinggi (panas=renggang). Jadi pada siang hari angin tertiup dari laut ke darat atau dari suhu yang rapat ke suhu yang renggang atau dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Mengapa di siang hari, suhu di laut dingin dan suhu di darat panas ? Karena suatu zat memiliki kalor (energi panas). Daratan merupakan zat yang memiliki kalor yang kecil. Kalor kecil artin

The Miracle of Do'a

ادْعُونِÙŠ Ø£َسْتَجِبْ Ù„َÙƒُÙ…ْ Ø¥ِÙ†َّ الَّØ°ِينَ ÙŠَسْتَÙƒْبِرُونَ عَÙ†ْ عِبَادَتِÙŠ سَÙŠَدْØ®ُÙ„ُونَ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ دَاخِرِينَ “ Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina ” (QS. Ghafir: 60) Secara bahasa, do’a berarti meminta atau memohon dengan sepenuh hati. Sedangkan menurut istilah syar’i, do’a berarti permohonan seorang hamba kepada Allah Ta’ala dengan sepenuh hati. Dan diartikan pula dengan pensucian, pemujaan dan semisalnya.  Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “ Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah karena sebab dirinya sendiri. Boleh jadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah sukai karena melampaui batas. Boleh jadi do’a tersebu

Kedatangannya Diharapkan, Kepergiannya Dirindukan

Bismillah... Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat hingga detik ini. Pernah mendengar bahwa sifat seorang teman adalah cerminan dari sifat kita sendiri. Mungkin yang harus digarisbawahi adalah teman itu adalah teman dekat. Karena, menurut saya pribadi, teman yang hanya sekedar menyapa ketika bertemu. Apalagi hanya mengenal namanya saja. Tak akan mempengaruhi sifat kita. Kembali pada persoalan awal. Apa yang menjadi karakter teman kita bisa jadi akan menjadi karakter diri kita juga. Mengapa saya bilang “bisa jadi”, karena saya bukanlah spikolog yang ahli dalam bidang ini. Ini adalah opini saya yang diperoleh dari bacaan yang saya baca maupun dari pengalaman saya. Ya, saya sendiri pun merasakannya. Saya dekat dengan teman-teman yang memiliki cita-cita tinggi. Mereka memiliki tujuan yang jelas. Salah satu cita-cita yang sering mereka sebut adalah ingin kuliah di luar negeri. Karena saking seringnya saya mendengar semangat mereka dengan cita-ci