Question and Answer Kulwap
"Merancang Aktifitas Bermain Asyik Bersama Anak di Rumah"
Oleh: Asa G. Lizadi
Home Educator di @keluargapadepokananaksholeh dan fasilitator Homeshooling Ar-Raihan Bantul, Yogyakarta
1. Bagaimana menyikapi ank lelaki sy yg pemarah dan itu terjadi di rumah dan disekolah ..terjadi konflik dg tmn sekelasnya..bs dibilang dg main fisik tp setelah itu bs baikan lg dg tmnnya..sdh sy jelaskan itu tidal blh main fisik ..
Answer :
Jawab: Bismillah, Assalamualaikum, Bunda Euis, sebelumnya saya minta maaf, karena pertama saya belum pernah mendapatkan kasus seperti ini, yang kedua putra sulung saya masih berumur lima tahun. Bukan kapasitas saya untuk menjawab pertanyaan ini.
Namun ada sedikit kenangan yang teringat oleh saya mengenai putra teman saya yang suka sekali memukul temannya. Saat ditanya oleh Ibunya kenapa suka seperti itu, ternyata itu adalah cara dia untuk mendapatkan perhatian temannya. Saat Ibunya memperhatikan ternyata benar, dia menggangu temannya hanya biar seru saja. Lalu yang dilakukan oleh teman saya adalah melakukan pendekatan dan memberikan perhatian yang lebih kepada putranya, agar kebiasaannya yang senang memukul dan mengganggu temannya itu berkurang dan tidak menjadi kebiasaan.
Dia ajak putranya makan siang di luar berdua saja dan diajak ngobrol dari hati ke hati, dengan intonasi suara yang tidak keras. Dia tanyakan lagi kenapa suka memukul temannya, lalu putranya menjawab gapapa main aja, lalu dia sampaikan sedikit gambaran, mengenai oke kalau memang bermain, tapi kalau ada yang sakit dan sedih itu namanya menyakiti, dan menyakiti itu gak baik, ibu tidak suka anak ibu menyakiti orang lain. Ibu senangnya anak Ibu jadi anak yang baik. Kakak bisa membantu Ibu menjadi anak yang baik?
Tidak lupa teman saya selalu berdoa agar kebiasaan anaknya ininhilang dan menjadi anaknyang sholeh karena selain dia yakin sesuatu yang disampaikan kepada hati insyaallah sampai ke hati. Seperti yang dia nasehatkan kepada putranya. Teman saya juga yang utama dan paling pertama diyakini adalah keyakinan bahwa Allah lah yang maha membolak balikkan hati hambaNya, maka kepada Allahlah dia meminta kebaikan dan kesholehan bagi putranya. Wallahu a'lam bishowab.
2. Untuk point ceklis d pdf ini centang semua bunda.
Apalagi stlh sy buka pdf yg umur 1-2 th sdh ada beberapa point.
Misal :
- tanggap/melalukan apa yg d suruh, misal menutup pintu/membereskan mainan.
- bereaksi jk di larang
- meniru gerak spt tangan d angkat digoyang2 saat dengar musik.
- menulis/mencoratcoret dikertas/tembok.
- menirukan sedikit gerakan ibadah seperti takbirotul ihkrom/berdoa saat melihat sajadah/mukena/masjid/yg laen.
- lebih suka makan sendiri walau belepotan & tercecer dmana-mana.
- menanggapi jk d panggil namanya.
- menanggapi jk mengulurkan tangan untuk salaman/cium jauh.
Answer :
Assalamu'alaikum Bunda Ayik, mohon maaf pertanyaannya apa ya? Alhamdulillah jika pada ceklist indikator perkembangan anak, sudah centang semua berarti perkembangan ananda baik dan tumbuh berkembang sesuai pada umurnya. MasyaAllah Tabarakallah.
Ceklist indikator perkembangan anak adalah ceklist, yang membantu bunda untuk membuat kegiatan bersama anak, jika telah centang banyak maka tidak apa-apa, itu baik tandanya. Lebih memudahkan bunda untuk membuat kegiatan dan tinggal memperkenalkan pembelajaran lain dalam bermain yang belum tercentang. Semisal bermain bersama bunda hari ini temanya adalah mendengarkan cerita Bunda tentang Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kontennya adalah anak mendengar nama Allah, menyebutkan nama Allah, lalu bernyanyi bersenandung yang menyebutkan cinta kepada Allah dan merespon cerita dari bunda. Semangat belajar bersama ananda. Wallahua'lam bishowab.
3. Assalamualaikum..
Bunda Asa, sy ibu rumah tangga dg 3 anak yg jaraknya cuma setahun, Sofia (30m), Amira (16m), dan Syamil (2m)
Sebelumnya terimakasih atas pemaparan materi dan contoh kegiatan yg sangat bagus dan detail..
Yg ingin sy tanyakan,
1. Bunda asa mulai HS utk kak Birrul mulai umur berapa? Apa pertimbangannya memilih HS?
2. Adakah saran utk sy memulai HS, dg kondisi punya anak bayi sehingga kadang tdk konsisten mengatur waktu belajar anak sulung?
3. Apakah bunda asa punya standar penilaian utk kegiatan HS yg sudah dilakukan?
Terimakasih..
Answer :
Wa'alaikumsalam wrb Bunda Mega, sama-sama semoga bermanfaat 😊🙏
1. Kami memulai HS Birru sekitar Birru umur dua tahun, dengan agenda belajar outing setiap sabtu, kami belajar di luar, bermain lebih tepatnya karena goal kami saat itu melekatkan bounding Birru kepada kami, terlebih kepada Ayahnya yang pada hari aktif harus ke kantor.
Kami belajar dengan komunitas belajar kami, CBE Diponegoro, dengan agenda yang berbeda-beda setiap hari sabtu. Sesuai tuan rumah yang menyelenggarakan acara pada hari itu, pernah bikin pizza, bikin kue bolu, membatik, membuat blangkon, belajar diving, main di sungai jembatan selopamioro bantul yang sekarang sudah hancur karena banjir bandang kemarin hiks, membuat susu kedelai, keju mozarella dll, enaknya berkomunitas seperti itu. Karena it take vilage to rise a child, kita butuh orang sekampung untuk mendidik anak, kita butuh kawan-kawan di komunitas untuk membantu kita dan tentunya saling membantu.
Pertimbangan memilih HS, dulu waktu hamil diminta sama bapak mertua anak saya ini sekolah di rumah aja, atau HS, padahal beliau pengurus yayasan di sekolah Ar-Raihan hehe, lalu saya yang gak tau HS cari tau apa itu HS, kemudian saat kami berkesempatan belajar Fitrah Based Education, lalu merumuskan keluarga kami, ternyata memang untuk mendukung core value keluarga kami yang paling pas adalah HS, lalu saat didiskusikan dengan Ibu mertua yang jadi ketua yayasan di Ar-Raihan tentang Birru yang HS, akhirnya sekolah Ar-Raihan bersedia membuatkan HS untuk kami yang tadinya HS sendiri-sendiri. MasyaAllah.
2. Saran saya matangkan pilihan kenapa harus HS, harus ada alasan kuat tentang mengapa memilih HS, karena sekolah formalpun tidak apa-apa kalau memang belum bisa membersamai anak dengan berkualitas, dan jika ternyata HS bukan yang tepat dengan kondisi sekarang, formal not bad. Seperti yang saya terangkan di dalam materi bahwa tidak ada yang lebih baik semuanya memiliki kelebihan dan kurangan. Saat ini adiknya Birru juga masih sembilan bulan, dan dengan berkomunitas saya sangat terbantu sekali saat jam saya membersamai birru dan teman-temannya ada amah-amah, bunda dari teman HS lainnya yang bisa memegangkan adik Bara, adiknya Birru selagi saya bermain bersama Birru. Kalau sendiri memang butuh perjuangan untuk konsisten, tapi kalau berkomunitas insyaallah dimudahkan konsisten, malu kalau gak semangat pas yang lain semangat hehe.
3. Standarnya beda-beda, tapi semua kegiatan standar penilaiannya adalah anak enjoy dan gembira. Mau melakulan saja sudah bagus, saya tidak pernah memaksa. Kalau misal hari itu birru sedang tidak mau main yang saya sediakan, ya sudah dia main pilihannya, paling senang anak-anak itu adalah dibacakan cerita oleh Ayah dan Bundanya, jadi seringnya kalau permainan yang disediakan tidak digubris sama anaknya ya sudah gapapa, baper sih iya hehe tapi yasudah disimpen buat besoknya aja, sekarang nururtin dia mau main apa. Gak memaksa semuanya suka-suka si anak. Wallahua'lam bishowab.
4. Anak sy tdk begitu suka mainan, dibelikan bola, ayam2n, mobil-mobilan tidak begitu dilirik.
Sukanya hewan peliharaan.
Menurut bunda Asa permainan apa yg cocok untuk anak di bawah 1 tahun?
Syukron 🙏🏼
Answer :
Jawab: Assalamu'alaikum Bunda Mariam, wah sama, anak saya yang kedua juga baru berumur sembilan bulan, dan seingat saya dulu kakaknya saat umur segitu juga belum paham mainan.
Yang saya rasakan dari kedua putra saya, permainan yang paling asik untuk anak dibawah satu tahun adalah, bermain apa saja yang ada di rumah bersama Ayah dan Bundanya, misal anak saya paling suka main menurukan barang dari atas meja, semua yang ada di atas meja dia turunkan, lalu dia merambat dan naik ke atas meja, mejanya meja kecil jadi dia bisa naik dan turun. Lalu dia juga sangat senang bermain menarik buku dari rak buku, bermain roda koper, favoritnya adalah bermain di badan saya gegulingan di kasur. Lalu naik turun tubuh Ayah tubuh bundanya.
Jadi jangan khawatir, saat ini memang belum paham mainan, alhamdulillah, nanti kalau sudah paham mainan waahh, harus belajar mengerem untuk bersabar jangan beli mainan sering-sering heheh wallahua'lam bisshowab.
Jika memang mau menyediakan kegiatan asik baginya, ada banyak contoh kegiatan asik bayi di bawah umur setahun di pinterest, bisa dicari, lalu kita jadikan inspirasi. ATM amati tiru modifikasi, dengan apa yang terswdia di rumah, tidak usah ngoyo, dan ideal persis, seadanya saja. 😁
Rata-rata kegiatannya sekitar untuk mengasah sensori dan motorik bayi.
5. Menarik dan terimakasih atas materi yg d berikan mb asa, yang mau d tnyakan
Saya ibu dr anak 3 thn dan newborn baby
Pernah bbrpkali coba buat jadwal dan akhirny si anak tdk tertarik jadwal menjadi tdk konsisten
Apa perlu ada kesepakatan membuat jdwal mengingat si anak masih umur 3 thn masih suka suka dia memilih kegiatan?
Answer :
Assalamu'alaikum Bunda Rini, alhamdulillah, semoga bermanfaat 😊🙏
Wah hampir sama kondisinya saat ini adiknya Birru juga masih sembilan bulan. Dulu saat adiknya Birru newborn saya juga tidak memberikan standar apa-apa, dia saya biarkan main apa saja kadang sendiri, kafang sama teman-temannya dan Amah-amahnya di HS sambil saya menyesuaikan dengan situasi yang berbeda dari saat dia belum punya adik, dan saya masih punya anak baru satu.
Benar-benar lepas ibaratnya, yakan punya bayi baru lahir juga sudah menguras tenaga, tapi alhamdulillah saat itu ayahnya terkondisikan, dan menggantikan peran saya yang sedang sibuk dengan bayi dengan sesekali di hari kerjanya yang sibuk membersamainya main, menggambarkannya gambar, lalu diwarnai oleh Birru, menceritakannya cerita, menemani berenang, outing dll.
Saya fokus ke adiknya. Walaupun saya juga sedang siap-siap mengatur strategi bagaimana membersamai birru dan mengurus adiknya juga. Karena jujur suport sistem dikeluarga kami hanya kami berdua saja, ya saya, ya suami, tidak ada embah-embahnya yang dititipkan. Jadi bayi harus ikut ke mana-mana kakaknya bermain, belajar.
Kalau umur tiga tahun mulai dikenalkan kesepakatan tidak apa-apa, tapi biasanya masih belum nalar juga, pelan-pelan tapi pasti dikenalkan kesepakatan, longgar saja tidak usah terlalu ideal.
Mau melakulan kegiatan saja sudah bagus, saya tidak pernah memaksa Birru sampai saat ini. Kalau misal hari itu birru sedang tidak mau main yang saya sediakan, ya sudah dia main pilihannya, paling senang anak-anak itu adalah dibacakan cerita oleh Ayah dan Bundanya, jadi seringnya kalau permainan yang disediakan tidak digubris sama anaknya ya sudah gapapa, baper sih iya hehe tapi yasudah disimpen buat besoknya aja, sekarang nururtin dia mau main apa.
Gak memaksa semuanya suka-suka si anak. Wallahua'lam bishowab.
6) Ingin mengajukan pertanyaan ..
Untuk materi yang Bunda Asa share pertama , mengenai tentang home schooling ..
1. Bagaimana Ibu ibu yang sudah punya pekerjaaan di luar , sehingga belum banyak waktu luang untuk anak anaknya , hanya ibu2 yang bisa meluangkan waktu pas sore/malam dan hari libur .. meskipun ibu2 menginginkan anaknya untuk menetapkan sekolah melalui home schooling dg alasannya takut anaknya dipengaruhi dg temen temennya di sekolah formal ... Karna bisa mengurangi agamanya sehingga terjerumus hal yang gak benar? Apakah kita harus menyekolahkan anak anak di sekolah yang menurut sesuai agamanya bagus , misalnyaa sekolah Islam? Atau bagaimana solusinya ?
2. Untuk menerapkan ilmu agama sebaiknyaa dimulai dari bayi yaa ? Dimulai dari mana pertamanya ? Apa harus menyetel lagu2 bernuasa Islam ? dg alasan agar anak kita bisa lebih kuat imannya ...
Answer :
Jawab: Assalamu'alaikum Eva 😊, sepupu saya yang cantik hehe... Terima kasih sudah ikut kelas ini, semoga bermanfaat ya...
1. Home Schooling adalah salah satu pilihan hidup besar bagi para orangtua, orangtua yang memilih HS, pasti sudah memikirkan dengan matang kenapa dia memilih HS. Saat sudah menentukan pilihannya di HS, pasti ada hal-hal yang harus ada untuk mendukung HS, yaitu salah satunya adalah fasilitator lapangan yang membersamai anak-anak belajar.
Banyak dari homeschooler, yang fokus menjadi fasilitator lapangan adalah Bundanya, karena Ayah selain bekerja, dia juga bertugas menjadi kepala sekolah, dan penentu kebijakan. Jadi memang sulit jika HS namun bundanya bekerja, saya belum pernah menemuinya, kalaupun kerja bukan kerja kantoran seperti yang diceritakan Eva, tapi yang bekerja di rumah, seperti bisnis yang bisa di remote di rumah dan di mana saja.
Seperti yang sudah saya jelaskan dalam materi bahwa sesungguh tidak ada yang lebih unggul dari sekolah formal atau HS, semuanya ada kelebihan dan kekurangan. Ada teman saya dokter, ingin sekali HSkan anak-anaknya, namun karena dia dokter, HS menjadi hal yang sangat sulit, terlebih pekerjaan dokter di sebuah rumah sakit menuntutnya untut kerja kantoran. Maka dengan kesungguhannya ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya dengan sitiasi kondisi mereka yang sepasang suaministri yang bekerja kantoran, maka mereka memutuskan untuk menyekolahkan di SDIT Ar-Raihan saja, yang mendekati dengan harapan mereka. Semua aman, semua nyaman. InsyaAllah damai sejahtera.
2.Untuk mengenalkan buah hati dengan cinta dan Islam, adalah sejak Ayah dan Bundanya belum menikah, belum bertemu bahkan. Dari sebelum menikah Ayah Bunda, harus semangat belajar, belajar mencintai Allah, belajar tentang pernikahan, belajar parenting, belajar mengaji, dan belajar banyak hal. Kemudian jika kesiapan menikah sudah siap, jangan lupa, penting untuk memilihkan Ayah dan Ibu yang baik, sholeh atau sholihah untuk anaknya kelak.
Setelah menikah, lalu mengandung, kenalkan anak dengan indahnya lantunan ayat suci Al-Quran, dari tutur Ayah Bunda, atau murotal Alquran yang bisa disetel dari media speaker. Kemudian jika anak lahir kenalkan indahnya islam boleh dari lagu-lagu islami, tentang kekuasaan Allah, dan sayang kepada Allah maka Allah sayang kepada kita, saya sih sering mendengarkan lagu-lagunya Omar dan Hana, karena menurut saya, bagus dan berfaedah. Tapi utamakan mendengarkan murotal Al-Quran, karena insyaAllah lebih baik daripada nyanyi-nyanyian.
Kemudian kenalkan ia dengan ibadah, ngaji, solat, sedekan dengan keteladanan. Baru nanti setelah umur tujuh tahun, dengan bicara dari hati ke hati wajibkan ia solat, sebelum tujuh tahun biarkan ia mengenal solat dengan rasa gembira, jangan dipaksa, karena bisa mencederai rasa cintanya kepada solat. Nanti besar dia solat bukan karena cinta namun hanya sebatas kewajiban saja. Wallahua'lam bishowab.
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||