Betapa berat kengerian hisab...
Bermegah-megahan telah melalaikan kalian (Q.s. At-Takaatsur 102 : 1)
Cinta pada dunia, nikmatnya, dan perhiasannya," demikian dikatakan Imam Ibn Katsir dalam Tafsirnya, "telah menyibukkan kalian dari mengharap akhirat; memikirkan, mengupayakan, serta memburunya."
"Janganlah begitu! Kelak kalian akan tahu! Lalu janganlah begitu! Kelak kalian akan tahu! (Q.s. At-Takaatsur 102: 3-4).
Imam Adh-Dhahhak menyatakan, "Ancaman pertama ditujukan bagi orang-orang kafir yang menumpuk dunia, menghitung-hitungnya, dan mengira harta itu dapat mengerjakannya. Adapun ancaman kedua ditujukan pada orang-orang beriman yang masih saja lalai, terpesona pada kekayaan, tertegun pada kemewahan, dan tertunduk di hadapan kemegahan."
Nikmat harta justru seringnya membuat lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kata Imam Syafi'i, "Takkan sempurna kekayaan sampai kita memahami bahwa sedikitnya harta justru adalah ringannya perhitungan di akhirat sana."
Betapa berat kengerian hisab...
Sudahkah kita menyusun jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di akhirat kelak ? Segala nikmat harta yang Allah berikan, "dengan cara apa kau memperolehnya ?" dan "dalam apa kau membelanjakannya?" Maka berkata Sayyidina 'Ali Radhiyallahu 'Anhu, "Dunia ini celaka. Yang halalnya akan dihisab. Yang haramnya akan diadzab."
Bagi kita yang sudah terlanjur menikmati begitu berlimpah karunia, mari bergegas menyusun jawab atas semua yang kita pinta. Sebab di lapis-lapis keberkahan, setiap sebab yang kita susun, insyaa Allah akan meringankan diri ini ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan di akhirat nanti.
Sumber : Salim A Fillah dalam bukunya Lapis-Lapis Keberkahan halaman 140-149
Bermegah-megahan telah melalaikan kalian (Q.s. At-Takaatsur 102 : 1)
Cinta pada dunia, nikmatnya, dan perhiasannya," demikian dikatakan Imam Ibn Katsir dalam Tafsirnya, "telah menyibukkan kalian dari mengharap akhirat; memikirkan, mengupayakan, serta memburunya."
"Janganlah begitu! Kelak kalian akan tahu! Lalu janganlah begitu! Kelak kalian akan tahu! (Q.s. At-Takaatsur 102: 3-4).
Imam Adh-Dhahhak menyatakan, "Ancaman pertama ditujukan bagi orang-orang kafir yang menumpuk dunia, menghitung-hitungnya, dan mengira harta itu dapat mengerjakannya. Adapun ancaman kedua ditujukan pada orang-orang beriman yang masih saja lalai, terpesona pada kekayaan, tertegun pada kemewahan, dan tertunduk di hadapan kemegahan."
Nikmat harta justru seringnya membuat lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kata Imam Syafi'i, "Takkan sempurna kekayaan sampai kita memahami bahwa sedikitnya harta justru adalah ringannya perhitungan di akhirat sana."
Betapa berat kengerian hisab...
Sudahkah kita menyusun jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di akhirat kelak ? Segala nikmat harta yang Allah berikan, "dengan cara apa kau memperolehnya ?" dan "dalam apa kau membelanjakannya?" Maka berkata Sayyidina 'Ali Radhiyallahu 'Anhu, "Dunia ini celaka. Yang halalnya akan dihisab. Yang haramnya akan diadzab."
Bagi kita yang sudah terlanjur menikmati begitu berlimpah karunia, mari bergegas menyusun jawab atas semua yang kita pinta. Sebab di lapis-lapis keberkahan, setiap sebab yang kita susun, insyaa Allah akan meringankan diri ini ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan di akhirat nanti.
Sumber : Salim A Fillah dalam bukunya Lapis-Lapis Keberkahan halaman 140-149
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856