ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ
عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ
جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan
kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan
beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina” (QS. Ghafir: 60)
Secara
bahasa, do’a berarti meminta atau memohon dengan sepenuh hati. Sedangkan
menurut istilah syar’i, do’a berarti permohonan seorang hamba kepada Allah
Ta’ala dengan sepenuh hati. Dan diartikan pula dengan pensucian, pemujaan dan
semisalnya.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Do’a
adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia
sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a
pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah
karena sebab dirinya sendiri. Boleh jadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah
sukai karena melampaui batas. Boleh jadi do’a tersebut berpengaruh lemah karena
hati hamba tersebut yang lemah dan tidak menghadirkan hatinya kala berdo’a. …
Boleh jadi pula karena adanya penghalang terkabulnya do’a dalam dirinya seperti
makan makanan haram, noda dosa dalam hatinya, hati yang selalu lalai, nafsu
syahwat yang menggejolak dan hati yang penuh kesia-siaan.” (Al Jawaabul Kaafi,
hal. 21).
Ada beberapa jalan Allah
kabulkan do’a. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ
قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ
تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ
السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim
memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya
di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang
semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak
berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang
memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
Ada banyak kisah yang
menceritakan tentang keajaiban do’a :
1.
Kisah Turun Hujan
Dari Anas bin Malik, ia
berkata, "Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam manusia tertimpa
paceklik. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah
pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang Arab badui berdiri dan berkata,
"Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan telah terjadi kelaparan,
maka berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau lalu mengangkat kedua
telapak tangan berdoa, dan saat itu kami tidak melihat sedikitpun ada awan di
langit. Namun demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh beliau tidak
menurunkan kedua tangannya kecuali gumpalan awan telah datang membumbung tinggi
laksana pegunungan. Dan beliau belum turun dari mimbar hingga akhirnya aku
melihat hujan turun membasahi jenggot beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
pada hari itu, keesokan harinya dan lusa kami terus-terusan mendapatkan guyuran
hujan dan hari-hari berikutnya hingga hari Jum'at berikutnya. Pada Jum'at
berikutnya orang Arab badui tersebut, atau orang yang lain berdiri seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, banyak bangunan yang roboh, harta benda
tenggelam dan hanyut, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau
lalu mengangkat kedua telapak tangannya dan berdoa: 'ALLAHUMMA HAWAALAINAA WA
LAA 'ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan sampai
menimbulkan kerusakan kepada kami) '. Belum lagi beliau memberikan isyarat
dengan tangannya kepada gumpalan awan, melainkan awan tersebut hilang seketika.
Saat itu kota Madinah menjadi seperti danau dan aliran-aliran air, Madinah juga
tidak mendapatkan sinar matahari selama satu bulan. Dan tidak seorang pun yang
datang dari segala pelosok kota kecuali akan menceritakan tentang terjadinya
hujan yang lebat tersebut." (HR. al-Bukhori)
2.
Kisah Tiga Orang yang
Terperangkap dalam Gua
Dari Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian yang ketika sedang
bepergian turun hujan lalu ketiganya masuk ke dalam gua namun kemudian gua itu
(pintunya) menutup mereka. Kemudian diantara mereka berkata kepada yang lainnya;
"Demi Allah, wahai kawan, tidak akan ada yang dapat menolong kalian
kecuali kejujuran (kebajikan). Maka masing-masing dari mereka berdo'a dengan
apa yang mereka ketahui sebagai suatu kebajikan. Maka seorang diantara mereka
berkata; "Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku pernah punya
seorang pekerja untukku dengan upah satu faraq (tiga sha') berupa beras lalu
dia pergi dan meninggalkan upahnya itu kemudian aku sengaja dari beras itu aku
jadikan benih dan aku tanam sehingga berkembang lalu dari hasilnya itu aku
belikan seekor sapi. Suatu hari dia datang dan meminta upahnya yang dulu lalu
aku katakan kepadanya; "Lihatlah sapi itu. Itulah upah mu yang satu faraq
itu ambil dan giringlah pulang". Orang itu berkata; "Yang menjadi
hakku hanyalah satu faraq beras". Aku katakan kepadanya; "Ambillah
sapi itu karena dia hasil yang aku kembangkan dari upah berasmu". Ya
Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena
takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami". Maka pintu gua itu
terbuka sedikit. Lalu orang yang lain berkata; "Ya Allah, sungguh Engkau
telah mengetahui bahwa aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta. Dan setiap
malam aku membawakan bagi keduanya susu dari kambing milikku. Pada suatu malam,
aku terlambat mendatangi keduanya sehingga ketika aku datang keduanya sudah
tertidur sementara keluargaku dan anak-anakku menangis karena kelaparan
sedangkan aku tidak akan memberi minum kepada mereka sebelum kedua orangtuaku
dan aku enggan untuk membangunkan keduanya dan aku juga enggan meninggalkan
keduanya dengan meminum jatah susu keduanya. Dan aku terus menunggu dalam
keadaan seperti itu hingga terbit fajar. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui
apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah
untuk kami". Maka pintu gua itu kembali terbuka sedikit hingga mereka
dapat melihat langit. Kemudian orang yang ketiga berkata; "Ya Allah,
sungguh Engkau mengetahui bahwa aku mempunyai anak pamanku (keponakan) yang
merupakan manusia yang paling aku cintai dan aku pernah menginginkan dirinya
untukku namun dia menolak kecuali bila aku dapat memberinya uang sebanyak
seratus dinar. Maka aku bekerja dan berhasil mengumpulkan uang tersebut. Lalu
aku temui dia dan aku berikan uang tersebut dan dia mempersilakan dirinya
untukku namun ketika aku sudah berada di antara kedua kakinya dia berkata;
"Bertaqwalah kepada Allah, dan janganlah kamu renggut keperawanan kecuali
dengan haq". Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan uang seratus dinar
tersebut. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu
semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk
kami"."Maka Allah membukakan gua itu untuk mereka lalu mereka
keluar". (HR. al-Bukhori)
3.
Kematian Abu Salamah
Dari Ummu Salamah, ia
berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang telah
diperintahkan oleh Allah, 'INNAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI'UUN
ALLAHUMMA`JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF LII KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala
karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya).'
melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik." Ummu Salamah
berkata; Ketika Abu Salamah telah meninggal, saya bertanya, "Orang muslim
manakah yang lebih baik daripada Abu Salamah? Dia adalah orang-orang yang
pertama-tama hijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian
akupun mengucapkan doa tersebut. Maka Allah pun menggantikannya bagiku
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ummu Salamah mengisahkan;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Hatib bin Abu Balta'ah
melamarku untuk beliau sendiri. Maka saya pun menjawab, "Bagaimana
mungkin, aku telah mempunyai seorang anak wanita, dan aku sendiri adalah
seorang pencemburu." Selanjutnya beliau pun menjawab: "Adapun
anaknya, maka kita do'akan semoga Allah mencukupkan kebutuhannya, dan aku
mendo'akan pula semoga Allah menghilangkan rasa cemburunya itu." (HR.
Muslim)
4.
Kisah Doa Nabi untuk Anas bin
Malik
Anas (bin Malik)
berkata; Pada suatu hari saya bersama ibuku datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyelimutiku dengan separuh kerudungnya
dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku berkata; 'Ya Rasulullah,
inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak ia
kemari agar kelak membantu engkau. Oleh karena itu, doakanlah untuknya!
Kemudian Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya Allah, perbanyaklah harta dan
anaknya!" Di kemudian hari Anas berkata; Demi Allah, harta saya sekarang
sungguh banyak sekali, anak dan cucu saya kini telah mencapai seratus orang
lebih." (HR.Muslim)
Berikut
sebutkan beberapa keutamaan berdoa kepada Allah :
1.
Doa adalah ibadah itu sendiri.
Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
اَلدُّعَاءُ هُوَ
اْلعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah.”
(HR.
Abu Daud I/466 no.1479, Tirmizi
V/374 no.3247, Ibnu
Majah II/1258 no.3828, dan
Ahmad IV/267 no.18378, dan
An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu. Dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani)
2.
Doa itu menunjukan sikap tawakal kepada Allah Ta’ala.
Seorang
yang berdo’a menandakan dia berserah diri pada Allah tidak pada selain-Nya. Berdo’a
juga merupakan perintah-Nya, sehingga seorang yang berdo’a merupakan brntuk
ketaatan kepada Allah.
3. Doa juga merupakan senjata
yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan dan menolak
bahaya dan keburukan
Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ
فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ
بَابُ الدُّعَاءِ فُتِحَتْ
لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ
وَمَا سُئِلَ اللَّهُ
شَيْئًا يَعْنِى
أَحَبَّ إِلَيْهِ
مِنْ أَنْ يُسْأَلَ
الْعَافِيَةَ
“Barang siapa di antara kalian
telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat,
dan tidaklah Allah diminta sesuatu yang lebih Dia senangi dari pada diminta
kesehatan (atau keselamatan).”
وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه
وسلم- «
إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ
مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا
لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ
عِبَادَ اللَّهِ
بِالدُّعَاءِ »
Dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.”
(HR.
At-Tirmidzi V/552 no.3548, dari
Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. Dihasankan oleh syaikh Al-Albani)
4.
Doa adalah senjata yang digunakan para Nabi dalam menghadapi situasi dan
keadaan yang sulit.
Seperti
kisah Nabi Ayub ‘alaihissalam, ia menggunakan senjata doa ketika mengalami
berbagai macam cobaan, terisolir dari manusia, tidak ada lagi yang
menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap
bersabar dan mengharap ridho Allah, dan ketika cobaan itu telah berlarut lama,
ia berdoa:
وَأَيُّوبَ
إِذْ نَادَى رَبَّهُ
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ
وَأَنْتَ أَرْحَمُ
الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا
لَهُ فَكَشَفْنَا مَا
بِهِ مِنْ ضُرٍّ
وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ
وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ
رَحْمَةً مِنْ
عِنْدِنَا وَذِكْرَى
لِلْعَابِدِينَ
“Dan (ingatlah kisah Nabi) Ayub, ketika ia
menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan
Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kami
pun memperkenankan seruan (doa)nya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah”.
(QS:
Al-Anbiya’ : 83-84)
5. Doa dapat menghilangkan
kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang, dan mempermudah urusan.
Dalam
berdoa, seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya, mengakui kelemahan dan
ketidak berdayaannya, mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan
Pemiliknya, doa juga sarana untuk menghindari murka Allah Ta’ala, sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ
لَمْ يَسْأَلِ اللهَ
يَغْضَبْ عَلَیْهِ
“Barang siapa tidak mau
meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.”
(HR.
Ahmad II/442 no.9699, dan At-Tirmidzi
V/456 no.3373, dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu. Dan dihasankan syaikh Al-Albani)
Alangkah
indahnya ungkapan seorang penyair:
Janganlah
engkau meminta manusia satu kebutuhan,
Mintalah
kepada yang pintu-Nya tak pernah tertutup.
Allah
marah jika engkau tidak meminta-Nya,
Sedang
manusia justru marah ketika diminta.
6.
Doa juga menjadi senjata bagi orang-orang yang terzholimi (teraniaya), ia
adalah tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup
segala pintu di hadapannya.
Imam Syafi’i
rahimahullah mengatakan:
“Apakah
engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele,
Padahal
engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa.
Ia
adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset,
Akan
tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.
Waktu-waktu mustajab terkabulkan do’a
:
1. Ketika sahur atau sepertiga
malam
2. Ketika berbuka puasa
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika
berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR.
Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al
Albani di Shahih At Tirmidzi)
3. Ketika malam Lailatul Qodar
Pada
malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana
yang diceritakan oleh Ummul
Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:
قلت
يا رسول الله
أرأيت إن علمت
أي ليلة ليلة
القدر ما أقول
فيها قال قولي
اللهم إنك عفو
تحب العفو فاعف
عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai
Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam
Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك
عفو تحب العفو
فاعف عني
Allahumma
innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya
Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka
ampunilah aku”]”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi
berkata: “Hasan Shahih”)
4. Ketika adzan berkumandang
ثنتان
لا تردان أو
قلما تردان الدعاء
عند النداء وعند
البأس حين يلحم
بعضهم بعضا
“Doa tidak tertolak pada dua
waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan
berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”
(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata:
“Hasan Shahih”)
5. Di antara adzan dan iqomah
Berdasarkan
sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam:
الدعاء
لا يرد بين
الأذان والإقامة
“Doa di antara adzan dan iqamah
tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
6. Ketika sujud dalam sholat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أقرب
ما يكون العبد
من ربه وهو
ساجد . فأكثروا الدعا
“Seorang hamba berada paling
dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa
ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
7. Ketika sebelum salam pada sholat
wajib
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
قيل
يا رسول الله
صلى الله عليه
وسلم أي الدعاء
أسمع قال جوف
الليل الآخر ودبر
الصلوات المكتوبات
“Ada yang bertanya: Wahai
Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam
dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)
8. Di hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
أن
رسول الله صلى
الله عليه وسلم
ذكر يوم الجمعة
، فقال : فيه
ساعة ، لا
يوافقها عبد
مسلم ، وهو
قائم يصلي ،
يسأل الله تعالى
شيئا ، إلا
أعطاه إياه . وأشار
بيده يقللها
“Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di
dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan
apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang
sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari
sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)
9. Ketika turun hujan
ثنتان
ما تردان : الدعاء
عند النداء ،
و تحت المطر
“Doa tidak tertolak pada 2
waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR
Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih
Al Jami’, 3078)
10.
Ketika
hari arafah
Hari
Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu
tanggal 9 Dzulhijjah. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خير
الدعاء دعاء يوم
عرفة
“Doa yang terbaik adalah doa
ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani
dalam Shahih At
Tirmidzi)
11.
Ketika
meminum air zam-zam
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
ماء
زمزم لما شرب
له
“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai
niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani
dalam Shahih Ibni
Majah, 2502)
12.
Hari
Rabu antara dzuhur dan ashar
Sunnah
ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa
diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin
Abdillah Radhiallahu’anhu:
أن
النبي صلى الله
عليه وسلم دعا
في مسجد الفتح
ثلاثا يوم الاثنين،
ويوم الثلاثاء، ويوم
الأربعاء، فاستُجيب
له يوم الأربعاء
بين الصلاتين فعُرِفَ
البِشْرُ في
وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
“Nabi shalallahu ‘alaihi
wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu.
Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui
dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara
penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan
saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain:
فاستجيب
له يوم الأربعاء
بين الصلاتين الظهر
والعصر
“Pada hari Rabu lah doanya
dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad,
no. 14603, Al Haitsami dalam Majma
Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga
dishahihkan Al Albani di Shahih
At Targhib, 1185)
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856